Dalil dan hadits tentang makan dan minum
Jenis makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi harus yang halal
dan baik, bukan yang mahal, enak, dan banyak saja. Hal ini sebagaimana telah
dijelaskan dalam Kitab Al-Qur’an surah Al-Maidah (5) ayat 88.
Artinya : “Dan makanlah
makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah Telah rezekikan kepadamu, dan
bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”.
Islam mengajarkan kepada umatnya agar makan dan minum tidak
berlebih-lebihan. Karena berlebih-lebihan itu termasuk perbuatan setan. Dan
setan adalah makhluk yang di kutuk oleh Allah. Hal ini sebagaimana dijelaskan
dalam kitab Al-Qur’an surah Al-a’raf (7) ayat 31.
Artinya : “Hai anak Adam,
pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah,
dan janganlah berlebih-lebihan, Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berlebih-lebihan.”
Kita sebagai seorang mukmin harus memperhatikan tata cara makan dan
minum, sebagaimana diajarkan dan dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Beliau makan ketika
sudah lapar dan minum ketika merasa haus. Sehubungan dengan hal tersebut
diterangkan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW., berikut:
نَحْنُ قَوْمٌ لاَ نَأْكُلُ حَتَّى نَجُوْعَ وَإِذَا أَكَلْنَا لاَ
نَشْبَعُ
Artinya : “Kamu adalah suatu kaum yang tidak makan sebelum lapar
dan apabila makan tidak sampai kenyang.”
Makan terlalu banyak hukumnya makruh, apabila berlebihan dan
melampaui batas, karena makan dan minum secara berlebihan dapat menyebabkan
perut sakit, menjadikan orang malas, dan dapat merusak tubuh. Sebagaimana
dijelaskan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW., berikut:
إياكم والبطنة في
الطعام والشراب فانها مفسدة للجسم وتورث السقم عن الصلاة
وعليكم بالقصد فانّه
اصلح للجسد وابععد من السرف
Artinya ; “Janganlah sekali-kali makan dan minum terlalu kenyang
karena sesungguhnya hal tersebut dapat merusak tubuh dan dapat menyebabkan
malas mengerjakan salat, dan sederhanakan kalian dalam kedua hal tersebut,
karena sesungguhnya hal ini lebih baik bagi tubuh, dan menjauhkan diri dari
sifat israf (berlebihan).” (H.R.Bukhari)