RECENT POSTS

Contact

Kamis, 21 Maret 2013

Dalil dan hadits tentang makan dan minum

Dalil dan hadits tentang makan dan minum
Jenis makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi harus yang halal dan baik, bukan yang mahal, enak, dan banyak saja. Hal ini sebagaimana telah dijelaskan dalam Kitab Al-Qur’an surah Al-Maidah (5) ayat 88.
Artinya :  “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah Telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”.
Islam mengajarkan kepada umatnya agar makan dan minum tidak berlebih-lebihan. Karena berlebih-lebihan itu termasuk perbuatan setan. Dan setan adalah makhluk yang di kutuk oleh Allah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab Al-Qur’an surah Al-a’raf (7) ayat 31.

Artinya :  “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan, Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”

Kita sebagai seorang mukmin harus memperhatikan tata cara makan dan minum, sebagaimana diajarkan dan dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Beliau makan ketika sudah lapar dan minum ketika merasa haus. Sehubungan dengan hal tersebut diterangkan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW., berikut:
نَحْنُ قَوْمٌ لاَ نَأْكُلُ حَتَّى نَجُوْعَ وَإِذَا أَكَلْنَا لاَ نَشْبَعُ
Artinya : “Kamu adalah suatu kaum yang tidak makan sebelum lapar dan apabila makan tidak sampai kenyang.”
Makan terlalu banyak hukumnya makruh, apabila berlebihan dan melampaui batas, karena makan dan minum secara berlebihan dapat menyebabkan perut sakit, menjadikan orang malas, dan dapat merusak tubuh. Sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW., berikut:
إياكم والبطنة في الطعام والشراب فانها مفسدة للجسم وتورث السقم عن الصلاة
وعليكم بالقصد فانّه اصلح للجسد وابععد من السرف
Artinya ; “Janganlah sekali-kali makan dan minum terlalu kenyang karena sesungguhnya hal tersebut dapat merusak tubuh dan dapat menyebabkan malas mengerjakan salat, dan sederhanakan kalian dalam kedua hal tersebut, karena sesungguhnya hal ini lebih baik bagi tubuh, dan menjauhkan diri dari sifat israf (berlebihan).” (H.R.Bukhari)


0 komentar

Posting Komentar